Mohamed Salah belum menunjukkan performa terbaiknya di awal musim ini. Pemain asal Mesir itu terlihat kesulitan menemukan ritme permainan, bahkan sempat dikritik karena terlihat kurang tajam di depan gawang. Dibawah ini Anda akan melihat informasi seputar sepak bola lainnya di GOAL CLUBS.
Beberapa pihak menilai penurunan tersebut dipengaruhi faktor usia dan beban emosional setelah kehilangan rekan setim seperti Diogo Jota. Meski begitu, catatan Salah melawan Manchester United tetap luar biasa. Ia sudah mencetak 13 gol dan terlibat dalam 19 gol ke gawang MU lebih banyak dari pemain mana pun dalam sejarah Premier League.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Statistik tersebut membuatnya selalu menjadi ancaman utama bagi Setan Merah.Dengan pertahanan MU yang rapuh di laga tandang dan sering kehilangan konsentrasi di babak kedua, laga di Anfield kali ini bisa menjadi momentum sempurna bagi Salah untuk kembali menunjukkan ketajamannya.
Ketajaman Manchester United Masih Dipertanyakan
Manchester United menciptakan banyak peluang, namun penyelesaian akhir masih menjadi masalah besar. Statistik menunjukkan mereka memiliki expected goals (xG) tertinggi di liga dengan angka 14,1, tetapi baru menghasilkan sembilan gol sejauh ini. Artinya, lini depan mereka belum cukup efektif dalam memaksimalkan peluang. Musim lalu, MU juga mengalami hal serupa, mencetak hampir 10 gol lebih sedikit dari potensi xG mereka.
Situasi ini menegaskan bahwa masalah efektivitas belum terselesaikan, meskipun dalam tiga laga terakhir performa mereka mulai membaik dengan xG di atas 1,5 per pertandingan. Pertahanan Liverpool yang kehilangan Alisson dan belum stabil di sisi kanan bisa memberi ruang bagi Mbeumo atau Benjamin Sesko untuk mencuri gol. Namun, MU tetap butuh ketenangan agar peluang tidak kembali terbuang percuma.
Baca Juga: Manchester United Krisis Kepemimpinan, Bukan Sekadar Masalah Taktik
Drama Gol Telat Bisa Jadi Penentu
Musim ini Premier League dipenuhi dengan drama di menit-menit akhir. Sudah ada 24 gol yang tercipta setelah menit ke-90, dengan 10 di antaranya berperan langsung dalam menentukan hasil pertandingan. Liverpool dan Manchester United termasuk tim yang sering terlibat dalam situasi semacam itu. Jika tanpa gol telat, Liverpool seharusnya hanya mengantongi empat hasil imbang, sementara MU bisa terperosok ke posisi 13 klasemen.
Statistik ini menunjukkan betapa pentingnya ketahanan mental hingga detik terakhir bagi kedua tim. Laga di Anfield hampir selalu menghadirkan ketegangan hingga peluit panjang. Penonton sebaiknya tidak beranjak lebih dulu, karena gol penentu bisa saja hadir di menit terakhir seperti yang sering terjadi musim ini.
Florian Wirtz Bisa Jadi Pembeda di Lini Tengah
Rekrutan anyar Liverpool, Florian Wirtz, masih mencari performa terbaiknya sejak datang dari Bayer Leverkusen. Pemain muda asal Jerman itu belum mencetak gol maupun assist di Premier League, tetapi kemampuan teknis dan visi bermainnya membuat Jurgen Klopp yakin potensi besar sedang menunggu untuk meledak. Melawan MU bisa menjadi panggung yang tepat bagi Wirtz untuk bersinar.
Lini tengah Setan Merah kerap meninggalkan celah karena duet Casemiro dan Bruno Fernandes sering maju bersamaa. Jika Wirtz mampu bergerak bebas di antara lini tengah dan mengalirkan bola dengan cepat ke depan, Liverpool bisa mendapatkan keuntungan besar. Duel di Anfield ini bisa menjadi awal lahirnya bintang baru di Premier League. Manfaatkan waktu Anda untuk mengeksplor berita seputar sepak bola lainnya di goalclubs.org,