Boston Legacy FC, tim ekspansi NWSL yang akan bergabung pada musim 2026, terpaksa memainkan seluruh laga kandang perdananya di Stadion Gillette, Foxborough. Keputusan ini diambil akibat penundaan pembangunan Stadion White, yang semula direncanakan selesai pada Maret 2026. Dibawah ini anda akan melihat informasi mengenai sepak bola menarik hari ini yang telah dirangkum oleh GOAL CLUBS.
Dalam pernyataan resmi, manajemen Boston Legacy FC mengonfirmasi bahwa Stadion White baru akan siap digunakan pada 2027. “Pembangunan berjalan sesuai rencana, tetapi tidak akan selesai tepat waktu untuk awal musim NWSL 2026,” ujar juru bicara klub. Stadion Gillette, yang biasa menjadi kandang New England Revolution (MLS) dan New England Patriots (NFL), akan menjadi venue sementara.
Kendala utama proyek Stadion White termasuk gugatan hukum dari kelompok konservasi serta proses pembongkaran yang memakan waktu. Boston Globe melaporkan bahwa lapangan baru akan siap paling cepat pertengahan musim panas 2026, sehingga klub memutuskan untuk tidak memindahkan lokasi pertandingan di tengah musim.
AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!
Tantangan dan Kritik Seputar Kesiapan Boston Legacy FC
Kepindahan sementara ke Stadion Gillette menjadi tantangan baru bagi Boston Legacy FC, yang sebelumnya sudah menghadapi kontroversi terkait perubahan nama dan rencana pembangunan stadion. Tim ini awalnya dinamai “BOS Nation FC” dengan kampanye kontroversial berjudul “Too Many Balls,” yang menuai kritik luas.
NWSL sendiri telah menetapkan syarat ketat bagi tim ekspansi, termasuk kepastian ketersediaan stadion. Komisaris NWSL Jessica Berman menegaskan bahwa liga terus memantau perkembangan proyek Stadion White. “Kami bekerja sama erat dengan pemilik klub untuk memastikan semua komitmen terpenuhi,” ujarnya.
Selain itu, biaya renovasi Stadion White membengkak dari perkiraan awal 100 juta menjadi lebih dari 200 juta. Boston Legacy FC, yang dipimpin oleh Jennifer Epstein (keluarga pemilik Boston Celtics), bertanggung jawab atas separuh biaya tersebut.
Baca Juga: Enzo Maresca: Chelsea Kesulitan dan Keputusan Tak Masuk Akal
Dampak Bermain di Stadion Gillette
Stadion Gillette berkapasitas 65.000 penonton dan menggunakan rumput sintetis, yang kurang ideal untuk sepak bola dibandingkan rumput alami. Namun, venue ini memiliki fasilitas kelas dunia dan pengalaman menyelenggarakan acara besar, termasuk Piala Dunia FIFA 2026.
Keputusan bermain di Stadion Gillette juga menimbulkan pertanyaan tentang atmosfer pertandingan, mengingat kapasitasnya yang sangat besar untuk liga seperti NWSL. Namun, manajemen klub optimis bahwa hal ini justru bisa menarik lebih banyak penonton.
Kraft Group, pemilik Stadion Gillette, menyambut baik kedatangan Boston Legacy FC. “Kami bangga mendukung perkembangan sepak bola wanita di New England,” ujar perwakilan mereka. Stadion ini juga akan menjadi tuan rumah beberapa pertandingan Piala Dunia 2026.
Proyek Jangka Panjang dan Visi Boston Legacy FC
Meski musim perdana harus dimainkan di lokasi sementara, Boston Legacy FC tetap berkomitmen pada rencana jangka panjang di Stadion White. Stadion ini nantinya akan menjadi bagian dari kemitraan publik-swasta dengan Boston Public Schools, di mana atletik sekolah mendapat prioritas penjadwalan.
Proyek ini juga memicu ketegangan politik, terutama antara Wali Kota Boston Michelle Wu dan Josh Kraft (putra pemilik New England Patriots), yang menentang beberapa aspek pembangunan. Keluarga Kraft sendiri sedang mengupayakan pembangunan stadion sepak bola di Everett.
Jika semua berjalan lancar, Stadion White akan menjadi markas permanen Boston Legacy FC mulai 2027, sekaligus simbol kemajuan sepak bola wanita di kawasan New England. Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi tentang berita sepak bola terupdate lainnya hanya dengan klik goalclubs.org.