Manchester United Terlalu Cepat Menjual Romelu Lukaku

Bagikan

Romelu Lukaku merupakan salah satu striker top yang pernah memperkuat Manchester United, namun keputusan klub untuk menjualnya dinilai terlalu cepat dan penuh dengan kontroversi.

Manchester-United-Terlalu-Cepat-Menjual-Romelu-Lukaku

Legenda MU, Rio Ferdinand, secara terbuka menyatakan penyesalannya atas keputusan tersebut, menganggap bahwa Setan Merah salah langkah melepas Lukaku lebih awal padahal striker asal Belgia tersebut sudah menunjukkan kualitas luar biasa. Untuk informasi terbaru dari sepak bola internasional dan bursa transfer pemain, kami sarankan untuk klik link GOAL CLUBS.

tebak skor hadiah pulsa

Kabar Gembira bagi pecinta bola, khususnya Timnas Garuda. Ingin tau jadwal timnas dan live streaming pertandingan timnas? Segera download!

Kejayaan Lukaku di MU dan Penjualan yang Terlalu Cepat

Romelu Lukaku bergabung dengan Manchester United pada musim panas 2017 dengan biaya transfer mencapai £75 juta atau Rp 1.668 Miliar. Hal ini menjadikannya salah satu pembelian termahal klub pada saat itu. Pada musim pertamanya, Lukaku menunjukkan performa memukau dengan mencetak 27 gol di berbagai kompetisi. Menjadi salah satu andalan lini depan Setan Merah.

Namun sayangnya, pada musim kedua, performa Lukaku mengalami penurunan signifikan. Kemudian memicu keputusan manajemen untuk melepasnya ke Inter Milan pada 2019. Rio Ferdinand menyatakan bahwa Manchester United terlalu cepat menyerah pada Lukaku. Meskipun striker tersebut sudah menunjukkan kapasitas mencetak gol yang impresif. Ferdinand percaya klub seharusnya memberikan waktu lebih bagi Lukaku untuk beradaptasi dengan gaya permainan tim dan menemukan kembali bentuk terbaiknya di Old Trafford.

aplikasi nonton bola shotsgoal apk

Kesalahan Manajemen dalam Memanfaatkan Romelu Lukaku

Kesalahan-Manajemen-dalam-Memanfaatkan-Romelu-Lukaku

Salah satu kritik utama yang disampaikan oleh Ferdinand ialah bagaimana Manchester United gagal memaksimalkan potensi Lukaku dengan taktik yang tidak sesuai dengan karakternya. Lukaku dikenal sebagai penyerang yang kuat dalam melakukan lari ke ruang kosong serta menghadapi satu lawan satu dengan bek lawan. Namun MU justru memaksanya bermain dengan pola yang tidak tepat dan tidak sesuai kekuatannya.

Ferdinand mengungkapkan bahwa ekspektasi publik dan pelatih di Inggris terlalu menyamakan Lukaku dengan tipe striker tertentu hanya karena postur tubuhnya yang besar dan cepat. Padahal, kemampuan terbaik Lukaku lebih mengandalkan kecepatan dan pergerakan cerdas yang tidak diapresiasi secara maksimal selama bermain di MU.

Baca Juga: Resmi! Raphinha Tambah Masa Bakti di Barcelona hingga 2028

Performa Romelu Lukaku Setelah Tinggalkan Manchester United

Penjualan Lukaku ke Inter Milan membuktikan bahwa keputusan MU melepasnya memang terlalu cepat. Di Italia, Lukaku langsung menunjukkan kelasnya dengan mencetak 64 gol selama dua musim bersama Inter Milan. Kesuksesan ini bahkan membuat Chelsea rela memboyongnya kembali dengan harga hampir £100 juta sekitar Rp 2,240 Triliun. Meski kisahnya di Stamford Bridge tidak berjalan mulus.

Lukaku pun kembali membuktikan kelasnya di Serie A bersama Napoli pada musim 2024-2025 dengan kontribusi 14 gol di liga, membantu tim meraih gelar Serie A. Penampilan cemerlang Lukaku di Italia mendapat pujian khusus dari Ferdinand. Menilai catatan gol dan konsistensi performa striker asal Belgia itu sudah sangat bagus dan jelas menunjukkan kualitas dunia kelas atas. Penjualan Lukaku dianggap sebagai sebuah kesalahan strategis oleh Manchester United. Karena klub kehilangan striker utama yang berpotensi menjadi tumpuan serangan jangka panjang.

Ole Gunnar Solskjaer, manajer MU saat itu, sempat menyatakan dirinya enggan menyesali keputusan tersebut dan percaya bahwa klub akan mendapatkan gol dari pemain lain seperti Marcus Rashford dan Anthony Martial. Kini, kebutuhan MU untuk mendapatkan striker tajam menjadi prioritas utama dan kepergian Lukaku dianggap sebagai salah satu transaksi yang paling merugikan klub dalam beberapa tahun terakhir.